Kerap Lakukan KDRT, Adik Korban Minta AS Dihukum Mati
CIREBON - Kasus pembantaian terhadap satu keluarga di Kelurahan Pasalakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, masih dalam penyelidikan polisi. Penyidik masih kesulitan mengungkap motif peristiwa berdarah Sabtu (2/9) malam, itu karena pelaku susah diajak berkomunikasi. Dugaan sementara, tindakan sadis pelaku terhadap ibu kandung, istri, anak dan iparnya itu karena pengaruh amalan ilmu hitam. Penyidik Polres Cirebon menyita sejumlah buku yang diduga menjadi bacaan pelaku. (Baca:Sadis! Pelaku Bantai Keluarganya Sendiri, Ibu Kandung dan Istri Tewas) Dugaan akibat pengaruh ilmu hitam diakui orang-orang dekat pelaku. Salah satunya, Suryadi, adik korban, RW (33), yang tewas dibunuh pelaku. \"Pelaku ini sudah stres karena sudah mempelajari ilmu hitam dan enggak kuat dengan apa yang dipelajarinya. Sehingga dia melakukan tindakan yang kejam,\" kata Suryadi. (Baca: Diduga Pelajari Ilmu Gaib, Ini Perilaku Aneh AS sebelum Bantai Keluarganya) Suryadi menyebutkan, kakaknya sudah 7 tahun menikah dengan pelaku. Selama itu, kakaknya seringkali mendapat perilaku yang tidak wajar. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), seperti tamparan maupun bentakan, sering dialami kakaknya. Hal serupa dirasakan kedua anak pelaku. (Baca: Polisi Kenakan Pasal Pembunuhan, Pelaku Bisa Dihukum 15 Tahun Penjara) \"Pelaku ini sering melakukan KDRT kepada istri serta anaknya. Barang-barang juga sering dibanting. Puncaknya, perilaku aneh pelaku ini tiga hari sebelum kejadian,\" tuturnya. Suryadi berharap, aparat berwenang menghukum tindakan pelaku seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku. \"Bila perlu dihukum mati si pelaku ini,\" tukas Sukaryadi dengan nada kesal. (cecep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: